RENUNGAN ON RAMADHAN (RoR): GENERATOR PROTECTION
Memetik kata-kata Hudzaifah bin Yaman R.A [1], “Sungguh akan datang satu zaman atas manusia di mana tak ada seorang pun yang selamat dari fitnahnya kecuali yang berdoa seperti doanya orang yang (akan) tenggelam.”
Kata-kata sang “seteru kemunafikan, kawan keterbukaan”[2] itu ternyata terbukti benar hendaknya. Lihatlah sahaja fitnah dan tohmahan yang dilemparkan terhadap Islam, satu demi satu, bertalu-talu, seakan-akan Islam adalah “bantal penumbuk” yang digunakan sang peninju. Belum pun pulih luka umat Islam lantaran kartun kartunis Denmark yang menghina Nabi SAW tercinta, kini sang pemimpin agama Vatican, Pope Benedict pula menggores luka baru dengan penghinaan yang sungguh menghiris hati siapa saja yang telah menyatakan cinta pada ALLAH, cinta pada RasuluLLAH, dan cinta pada deen Islam yang mulia ini.
Hal ini diparahkan lagi dengan fitnah berupa gelombang murtad yang melanda negara ini, sehingga mencatat rekod dunia (barangkali) sebanyak 250,000 orang, ditengah-tengah gelombang pemelukan Islam beramai-ramai yang berlaku di Barat. Aduh….. fitnah apa lagi yang lebih besar daripada ini, wahai saudaraku? Aduh…. Adakah fitnah yang sebesar ini akan menjadi “kad jemputan” untuk azab dan bala bencana muncul tiba?
“Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
(Surah al-Anfal [8]:25)
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya".
(Surah al-Isra’ [17]:16)
Saudaraku,
Apakah yang telah kita perbuat untuk mencegah fitnah besar yang menimpa umat Malaysia kita ini? Apakah yang telah kita perbuat sebagai “protection” demi menjaga kesucian dan kemuliaan agama Islam kita yang tercinta?
Sahabat,
Dengarkan. Tidakkah kau dengar suara rayuan saudaramu di belahan bumi Palestin, yang merayu simpati mu, untuk menghalang kekejaman bangsa Yahudi Zionis yang tak henti-henti berbuat binasa? Atau, dikau terus-menerus menyumbangkan peluru buat bangsa Zionis ini, dengan membeli produk barangan yang tetap membantu bangsa kera yang hina ini?
Sahabat,
Dengarkan. Tidakkah kau dengar pekikan suara pope itu ketika mana ia menghina Islam, dan sekadar menyatakan “I’m sorry” kemudiannya sebagai tanda kekesalan, tanpa langsung menyebut “I apologize” sebagai bukti penyesalan dengan meminta maaf kepadamu. Atau, dirimu tidak kisah andainya Nabi mu yang mulia dihina, sedangkan baginda sanggup menerima caci maki, balingan batu, anak panah dan sebagainya, agar cahaya Islam ini sampai kepada diri kalian semua?
Sahabat,
Fikirkan. Bukankah tujuan hadirnya Islam, adalah menolak kemafsadan (kerosakan) dalam rangka memelihara kemaslahatan? [3] Lalu, kenapa dikau biarkan gejala murtad menimbulkan kerosakan dan kebinasaan serta penghinaan terhadap agamamu?
Maka, kenapakah hukuman terhadap orang murtad terlalu keras? Sebab sepertimana generator perlukan “protection system”nya, jika “protection” ini tiada, akan rosak binasalah generator itu. Maka sedemikian jugalah hukuman terhadap murtad, ianya sebagai “protection” untuk memelihara kehormatan dan ketinggian agama ini.
Sesungguhnya Islam adalah agama yang menjaga akidah pemeluknya dan menolak segala tindakan mempermain-mainkan agama. [4] Tetapi kalian saksikan sahajalah fitnah yang menimpa umat kini, berapa ramai orang yang mempermain-mainkan agama? Berapa ramai kuffar yang menghina agama?
Bukankah duduknya dirimu di kerusi empukmu sekarang adalah hasil kurnia dan kemurahan ALLAH, maka mengapa tidak dikau balas dengan membantu membela agama-Nya?
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(Surah Ibrahim [14]:7)
Ya ALLAH, jadikanlah kami “protection system” kepada agama kami, kurniakanlah kekuatan dan keteguhan di hati kami, jadikanlah kami sentiasa dalam keadaan mengingati-Mu dan bersyukur kepada-Mu, dan peliharalah kami daripada api Neraka. Lindungilah umat ini dari azab dan bala.
“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak..”
(Surah at-Taubah [9]:82)
Seumpama inilah Ramadhan terakhir kita…isilah ia kerana tiada lagi peluang bagi kita selepas ini.
Sebagai peringatan bagi diri ini dan sahabat semua…
RUJUKAN
[1] Majalah “Tarbawi”, Edisi 39 18 Juli 2002, ruangan Dirosat, ms. 5
[2] Khalid Muhammad Khalid, “Karakteristik Perihidup Enampuluh Sahabat Rasulullah”, Victoria gencie (1994)
[3] Dr. Yusuf al-Qardhawi, “Panduan Memahami Syariat Islam”, Pustaka Ilmi (1998), ms. 82
[4] Riduan Mohamad Nor, Mohd Asri Nat Daud, “Murtad: Implikasi Hukum dan Fenomena”, MHI Publication (2006) ms. 27. Untuk perbahasan lebih lanjut, silakan membaca buku Prof. Dr. Yusuf al-Qardhawi, “Ciri-ciri unggul masyarakat Islam yang kita idamkan,” Penerbitan Seribu Dinar (2000) ms. 48-51
Thank you.
Best Regards,
Faridul Farhan Abd Wahab
Electrical Engineer
Jimah O&M Sdn. Bhd.
Email: faridul@jimahev.com
"…like the darkness of a fathomless sea which is covered by waves above which are waves above which are clouds…"
-the Holy Quran on internal waves in the sea, 1400 years ago. Miracle!
-the Holy Quran on internal waves in the sea, 1400 years ago. Miracle!
p/s - RoR adalah singkatan kepada "Record of Revision", borang rasmi untuk kami isikan komen-komen kami semasa drawing design review. Serial email RoR ini pula adalah email berupa tazkirah rutin yang penulis sampaikan kepada rakan-rakan sepejabat, dari COO (Chief Operation Officer) sehinggalah kerani/secretary dan sebagainya, sepanjang bulan Ramadhan. Doakan mudah-mudahan tazkirah ringkas ini bisa berbekas di hati mereka.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home