Wednesday, September 27, 2006

Reminder of Ramadhan (RoR): Iklan Bola Celcom

Reminder of Ramadhan (RoR): Iklan Bola Celcom

Umar bin Abdul Aziz suatu ketika berjalan bersama Sulaiman bin Abdul Malik. Di tengah perjalanan, mereka melewati malam yang gelap gulita, diiringi angin kencang, petir dan kilat di langit sehingga mereka merasa tercekam ketakutan dengan suasana itu. Tapi, tiba-tiba saja Umar bin Abdul Aziz tertawa kecil. Sulaiman bertanya, “Apa yang membuatmu tertawa ya Umar?” Ia menjawab, “Tidakkah kau lihat apa yang kita alami sekarang. Gelapnya malam, deru angin yang kencang, kilat dan petir, semuanya adalah tanda-tanda kasih sayang ALLAH. Bagaimana dengan tanda-tanda kemarahan dan kemurkaan-Nya?”[1]

Alur berpikir orang-orang shalih sangat membuatkan kita kagum. Logika mereka, tak pernah luput mengaitkan peristiwa dunia dengan iman. Pandangan dan perenungan mereka di dunia selalu terorientasi pada keakhiratan. Kehidupan dunia, pasti berakhir pada Akhirat. Itulah kunci keimanan yang mewarnai pikiran para salafus shalih. Mereka melihat dunia, daripada “jendela Akhirat.”

Begitulah seharusnya diri orang Mu’min itu. Seperti orang yang ketagihan cinta, lalu melihat wajah sang kekasih pada setiap masa, maka sebegitulah juga harusnya orang beriman. Ke”angau”annya pada kehidupan Akhirat, menyebabkannya melihat “murah” kehidupan dunia. Kecintaannya pada kemulian Syurga, membuatkannya memandang remeh kehidupan yang fana. Ketaksubannya pada kehidupan Akhirat nan abadi, membuatkannya memandang enteng kesementaraan kehidupan dunia. Padanya, dunia sekadar modal untuk “berniaga” meraih keuntungan di Akhirat.

Umpama iklan Celcom tidak lama dahulu, di mana pada setiap sesuatu, terbayang hal-hal berkaitan bola sepak pada kaca mata para “pemabuk” dan fanatic bola ini. Lihat meriam, teringat “the Gunners” Arsenal. Lihat stesen bas, teringat pemain simpanan. Lihat orang tebar roti canai, teringat penjaga gol.

Maka, para “pemabuk” cinta ALLAH dan fanatic kemuliaan Akhirat, pasti melihat kebesaran ALLAH di mana sahaja, hatta pada “power plant” di dalam jasad mereka sendiri.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”
(Surah al-Fushilat [41]:53)

Saudaraku,
Tidakkah kalian nampak keagungan dan kehebatan “ALLAH’s engineering” pada peredaran siang dan malam, atau pada setiap sudut kehidupanmu, untuk dikau kembali merasakan keterikatan dan ketergantungan dirimu pada keesaan-Nya?

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
(Surah Ali Imran [3]:190-191)

Marilah kita sama-sama menjadi “mat pit Akhirat”, yang ketagihan beribadah kepada-Nya, dan kerasukan untuk syahid di jalan-Nya. Mudah-mudahan kehadiran Ramadhan pada tahun ini, bisa mencuci kembali karat noda di hati, lalu kita bisa berjalan menuju keredhaan Ilahi, dan ALLAH juga “berlari-lari” mendapatkan kita.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari”
(Riwayat Muslim)[2]

Seumpama inilah Ramadhan terakhir kita…isilah ia kerana tiada lagi peluang bagi kita selepas ini.

Sebagai peringatan bagi diri ini dan sahabat semua…


RUJUKAN

[1] Majalah “Tarbawi”, Edisi 41 15 Agustus 2002, ruangan “Ruhaniyat”, ms. 60
[2] No hadis dalam kitab shahih Muslim: 4832. Rujuk web www.al-islam.com

Thank you.

Best Regards,
Faridul Farhan Abd Wahab
Electrical Engineer
Jimah O&M Sdn. Bhd.
Email:
faridul@jimahev.com

“Yes, We are able to put together in perfect order the very tips of his finger"
-the Holy Quran on the identity in the fingerprint, far before CSI was even establish!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Ukhwah.com :: Top Blog